Jenis Jenis Oli Mobil dan Fungsinya

Style Media

Jenis Oli Mobil dan Fungsinya

Apakah anda mengetahui jenis jenis oli yang ada pada mobil? Tidak hanya sekadar oli mesin saja, ternyata selain oli mesin ada beberapa jenis oli yang ada pada mobil yang perlu diketahui dan harus dilakukan penggantian secara berkala.

Kalau anda masih awam dengan jenis jenis oli mobil dan fungsinya, maka anda sudah berada di tempat yang tepat karena kali ini akan dibahas semua jenis oli yang ada pada kendaraan mobil dan fungsinya apa saja.

Jenis Oli dan Berbagai Kegunaannya pada Mobil

Oli merupakan salah satu kebutuhan mobil yang penting dan harus diganti secara rutin. Oli atau pelumas ini pada dasarnya memiliki fungsi untuk meningkatkan performa mesin yang telah di lumasi dengan Oli.

Baca Juga : 12 Nama Komponen AC dan Fungsinya Lengkap

Berikut ini pembahasan lebih detailnya tentang jenis jenis oli mobil yang perlu anda ketahui.

1. Oli Mesin

Jenis oli yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi sebagaian besar pengguna mobil. Oli mesin harus diganti secara rutin setiap 5.000 – 10.000 km, tergantung dari tipe oli mesin yang digunakan. yaitu oli tipe sintetis setiap 5.000 km/3 bulan dan oli tipe full sintetis setiap 10.000 km/6 bulan.

Fungsi dari oli mesin adalah sebagai pelumas pada mesin mobil. Oli mesin akan melumasi bagian mesin yang bergesekan dan yang bergerak seperti crankshaft, piston, ataupun dinding silinder.

Karena tujuan oli mesin tersebut adalah digunakan sebagai pelumas mesin, maka oli ini yang harus sering diganti jika mobil sering digunakan.

Artikel lainnya :  Cara Kerja Alternator Mobil, Nama Komponen dan Fungsinya

Saat ini banyak sekali jenis oli untuk mobil yang bisa anda pilih. Ada pula yang memiliki kegunaan tertentu yang bisa membuat mesin mobil yang anda miliki semakin awet. Untuk harganya pun bervariasi dan bisa anda pilih sesuai dengan budget yang anda miliki saat ini.

2. Oli Transmisi

Kemudian jenis jenis oli yang berikutnya adalah oli transmisi. Seperti namanya, oli transmisi ini kegunaannya adalah digunakan untuk melumasi bagian transmisi agar tidak susah digerakkan saat memindahkan transmisi pada mobil. Jenis oli yang satu ini pun juga harus sering diganti karena bisa saja transmisi susah digerakkan dan tidak bisa oper gigi.

Saat ini, oli untuk transmisi juga sudah bervariasi. Ada oli transmisi khusus transmisi manual dan ada yang khusus transmisi matic. Kedua jenis oli transmisi tersebut juga harus diganti secara rutin, lakukan penggantian setiap 15.000 km – 20.000 km atau maksimal pemakaian 1 tahun.

3. Oli Gardan

Selanjutnya dari jenis jenis oli untuk mobil adalah oli gardan. Oli yang satu ini memiliki fungsi untuk memberikan pelumas pada bearing dan gigi gardan saat terjadinya gesekan pada saat mobil berjalan.

Untuk oli yang satu ini harus anda ganti ketika sudah menempuh perjalanan sekitar 15.000 km hingga 20.000 km. Lebih cepat diganti maka kondisi mobil yang anda miliki akan lebih baik. Hal ini pun akan menguntungkan anda karena kondisi yang diberikan akan maksimal ketika sedang melakukan perjalanan.

Jadi, selalu ingat ya kapan terakhir anda mengganti oli gardan, karena hal ini akan sangat penting untuk menjaga komponen mobil khususnya gardan tetap awet dan performa mesin tetap prima.

4. Oli Transfer

Jenis jenis oli berikutnya adalah oli transfer. Oli ini hanya tersedia untuk anda yang memiliki 4WD atau yang dikenal dengan four wheel drive. Oli transfer ini sendiri memiliki tugas untuk sebagai protector pada bearing dan chain.

Artikel lainnya :  7 Merk Ban Mobil Terbaik Dan Berkualitas Di Indonesia

Jika tidak menggunakan oli ini, maka mobil 4WD akan benar- benar susah berjalan atau jika dipaksakan untuk berjalan pun rasanya akan sangat berat.

Untuk penggantiannya sangat disarankan setiap 40.000 km. Jika bisa teratur, maka 4WD yang anda miliki akan benar-benar awet dan pastinya mesin akan terjaga.

5. Oli Power Steering

Selanjutnya ada oli power steering. Jenis jenis oli yang satu ini merupakan oli yang berfungsi untuk melumasi bagian lingkar kemudi. Sehingga ketika digunakan untuk menyetir, maka anda tidak kesusahan untuk memutar lingkar kemudinya dan terasa ringan.

Oleh karena itu sangat penting sekali untuk memeriksa kondisi oli power steering apakah sudah waktunya diganti atau belum.

Namun untuk baiknya, anda bisa mengganti di setiap 40.000 km perjalanan. Ini adalah batas aman anda dalam mengganti oli power steering agar lebih terawat lagi. Jangan dibiarkan tidak terawat karena ini bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan pada saat berkendara.

6. Oli Rem

Kemudian jenis jenis oli pada mobil yang terakhir ini sebenarnya lebih terkenal dengan nama minyak rem. Oli rem memiliki fungsi untuk melancarkan sistem hidrolik pada rem. Hal inilah yang membuat anda bisa mengerem dengan cepat.

Jika oli rem ini dibiarkan saja, maka sistem penyaluran pada rem tidak akan berjalan dengan baik dan menyebabkan mobil tidak dapat di rem dengan benar.

Untuk pergantian oli rem ini disarankan setiap 30.000 km perjalanan. Namun mau diganti sebelum mencapai batas tersebut pun akan lebih baik karena bertujuan untuk keselamatan pada saat berkendaraan. Selain batas panjangnya perjalanan, oli rem juga dapat diganti jika konsistensi oli atau warnanya telah berubah.

Baca Juga : 5 Komponen Shock Absorber dan Fungsinya

Itulah beberapa jenis jenis oli yang ada pada mobil. Pada dasarnya ini adalah pengetahuan yang penting karena jika tidak memperhatikan, bisa-bisa oli pada mobil tidak diganti dan dapat menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan di jalan.

Artikel lainnya :  5 Merk Aki Mobil Yang Bagus Dan Awet ( TERBUKTI )

Pastikan anda mencatat kapan waktu terakhir kali ganti oli, sehingga di servis selanjutnya anda bisa mengganti oli sesuai dengan jadwalnya.

Semoga informasi ini dapat membantu anda dalam merawat mobil anda kedepannya.

Bagikan:

Style Media

Penulis serta web administrator untuk mengupdate konten artikel di Stylesportif.

Leave a Comment